Perilaku
konsumen adalah suatu proses atau tingkah laku dari konsumen ketika sedang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian
suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
pertimbangan yang matang. Sedangkan konsumen adalah seseorang yang menggunakan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya:
Budaya
memiliki peran aktif dalam perilaku konsumen karena budaya terus menerus
berkembang dan diwarisi dari generasi ke genarasi. Indonesia masih menganut
budaya orang timur. Contohnya dalam berpakaian masih tertutup, ini berpengaruhi
konsumen dalam menentukan pakaian mana yang pantas digunakannya.
Faktor
sosial biasanya besifat homogenus di mana suatu kelompok sosial setiap individu
saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan
dan perilaku sehingga sangat mempengaruhi perilaku individu-individu tersebut secara
signifikan agar di terima di dalam kelompoknya. Ketika sesorang berada di dalam
kelas sosial yang semua anggotanya para fashionista. Maka para individu akan
memperlihatkan barang-barang fashion yang bisa ia beli atau dapatkan dari para
rumah-rumah mode terkenal dan dari para designer
terkenal.
gaya
hidup keluarga maupun rumah tangga sangat mempengaruhi pola dan perilaku
konsumen. Semakin tinggi situasi ekonomi dari keluarga tersebut, maka makin
tinggi pula tingkat perilaku konsumen mereka. Sebagai contoh, jika dalam suatu
keluarga dan rumah tangga merasa memerlukan atau membutuhkan mobil ataupun
motor untuk keperluan transportasi , serta memerlukan fasilitas-fasilitas
elektronik maupun furniture, dan mereka memiliki kemampuan untuk membeli
kebutuhan tersebut maka mereka akan membelinya. Dan sebaliknya, jika
keluarga dan rumah tangga memiliki berbagai kebutuhan, tetapi tidak diimbangi
oleh kemampuan untuk membelinya, maka mereka akan memilih atau memprioritaskan
kebutuhan mereka yang lebih penting.
Faktor
pribadi biasanya berasal dari situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, umur
dan pekerjaan si individu. Jika ia seorang atlet renang maka ia akan membeli
peralatan dan perlengkapan untuk berenang.
Dalam
menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli suatu produk tertentu,
hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Jadi motivasi konsumen
itu mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang besifat fisiologis
maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar