Jumat, 28 November 2014

(V-CLASS) Sistem Penunjang Keputusan - Linier & AHP

SOAL :

Pemrograman Linier :

Suatu perusahaan akan memproduksi 2 jenis produk yaitu lemari dan kursi. Untuk memproduksi 2 produk tersebut dibutuhkan 2 kegiatan yaitu proses perakitan dan pengecatan. Perusahaan menyediakan waktu 56 jam untuk proses perakitan dan 60 jam untuk proses pengecatan. Untuk produksi 1 unit lemari diperlukan waktu 8 jam perakitan dan 5 jam pengecatan. Untuk produksi 1 unit kursi diperlukan 7 jam perakitan dan 12 jam pengecatan. Jika masing masing produk adalah Rp. 200.000,- untuk lemari dan Rp. 100.000,- untuk kursi. Tentukan solusi optimal agar mendapatkan untuk laba maksimal (Lemari = X ; Kursi = Y).
AHP :
Seorang mahasiswa UG ingin membeli sebuah telpon selular. Setelah melihat-lihat di toko yang terletak di Margo City maka mahasiswa tersebut menentukan ada 3 merk yang kelihatannya dapat memenuhi kebutuhannya akan telepon seluler tersebut, yaitu Apple, Blackberry dan Samsung. Namun demikian, ia masih merasa kesulitan untuk menentukan telpon seluler mana yang harus dibeli. Ia minta bantuan mahasiswa teman satu kosnya yang sudah belajar AHP untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahamannya dalam menentukan keputusan untuk pembelian telpon seluler tersebut. Setelah berdiskusi dengan temannya, maka didapatkan bahwa kriteria yang dibandingkan untuk produk telpon selular adalah battery, camera dan touch screen. Adapun nilai kepentingan relatif hasil wawancara adalah sebagai berikut :


Battery
Camera
Touchscreen
Battery
1
1/4
3
Camera
4
1
7
Touchscreen
1/3
1/7
1

Hasil wawancara untuk kepentingan relatif dari merk yang dikaji berturut-turut untuk battery, camera dan touch screen adalah sebagai berikut :


Apple
Blackberry
Samsung
Apple
1
4
3
Blackberry
1/4
1
1/2
Samsung
1/3
2
1


Apple
Blackberry
Samsung
Apple
1
5
3
Blackberry
1/5
1
¼
Samsung
1/3
4
1


Apple
Blackberry
Samsung
Apple
1
1/3
1/7
Blackberry
3
1
½
Samsung
7
2
1


Buatlah hirarki penyelesaian persoalan, selesaikan perhitungan agar dihasilkan keputusan (gunakan 3 digit decimal di belakang titik).


Jawaban klik disini

Minggu, 29 Juni 2014

LAPORAN HASIL PENELITIAN ILMIAH

LAPORAN HASIL PENELITIAN ILMIAH MENGENAI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA DEPOK TENTANG MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS DAN FORMALIN

Auda Indah Rianti
19111188

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai macam bahan campuran lain yang dibuat dan diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam membuat makanan menjadi lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan di buat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Dimana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal seperti penggunaan boraks dan formalin dalam campuran pembuatan makanan. Hal ini sangat penting diketahui dan juga sangat memprihatinkan karena fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan berakibat buruk di masa depan.

Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya. Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harganya relatif murah dibanding bahan pengawet makanan yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan, serta boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang lebih bagus.

1.2  Batasan Masalah
    a.  Penelitian ini hanya membahas tentang seberapa luas pengetahuan masyarakat Kota Depok terhadap Boraks dan Formalin
    b.   Penelitian ini hanya membahas tentang kegunaan Boraks dan Formalin
    c.   Penelitian ini hanya membahas penyakit akibat mengkosumsi Boraks dan Formalin 


1.3  Rumusan Masalah
    1.  Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang diproduksinya?
   2. Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya?
     3.   Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?
     4.   Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?
   5. Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?

1.4  Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengetahui pengertian boraks dan formalin. Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya. Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan. Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan.

1.5  Manfaat Penelitian
Masyarakat dapat mengetahui ciri-ciri makanan dengan bahan baku boraks atau formalin sebagai pengawet sehingga dapat menghindarinya. Dapat menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalik pada produk pangan. Dapat menambah wawasan dengan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan. Dapat membantu pencegahan dan pemberantasan penggunaan boraks dan formalin dengan berbagai solusi yang telah dipikirkan.
 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Data
Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebar angket di wilayah Kota Depok, yaitu 20 orang masyarakat Kota Depok yang di pilih secara acak atau metode random sampling dimana teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang samabagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
2.2 Data Hasil Kuisioner
Waktu: 13 Juni 2014
Tempat: Jl. Margonda Raya
Kuisioner:
            1.     Apakah anda mengetahui apa itu Formalin?
a.       Ya.
b.      Tidak.
            2.     Apakah anda mengetahui apa itu Boraks?
a.       Ya.
b.      Tidak.
            3.     Bila no 1 jawabannya ia, biasanya digunakan untuk apa ?
a.       Makanan.
b.      Mayat.
            4.      Menurut anda, siapa yang paling sering menggunakan Formalin dan Boraks?
a.       Pedagang.
b.      Perusahaan.
c.       Industri.
            5.     Apakah anda mengetahui cara pedagang mengawetkan dengan Formalin dan Boraks?
a.       Mengetahui.
b.      Tidak mengetahui.
            6.     Apakah anda pernah menggunakan bahan Formalin dan Boraks?
a.       Pernah.
b.      Tidak pernah.
            7.     Menurut anda. Makanan  mana yang banyak menggunakan formalin dan Boraks?
a.       Bakso.
b.      Mie.
c.       Kerupuk.
d.      Tahu.
            8.     Apakah anda setujuh dengan penggunaan  Formalin dan Boraks?
a.       Setuju
b.       Tidak.

Dari hasil pengambilan data melalui penyebaran kuisioner, maka hasilnya di lampirkan pada tabel berikut ini:
NO
Pernyataaan Masyarakat Kota Depok
Presentase
1a
Masyarakat Kota Depok yang mengetahui Formalin
100%
1b
Masyarakat Kota Depok yang tidak mengetahui Formalin
0%
2a
Masyarakat Kota Depok yang mengetahui Boraks
90%
2b
Masyarakat Kota Depok yang tidak mengetahui Boraks
10%
3a
Masyarakat Kota Depok yang mengetahui formalin digunakan untuk makanan
25%
3b
Masyarakat Kota Depok yang menegetahui formalin digunakan untuk mayat
75%
4a
Masyarakat Kota Depok yang menegetahui bahwa “PEDAGANG” yang sering menggunakan formalin dan boraks
95%
4b
Masyarakat Kota Depok yang menegetahui bahwa “PERUSAHAAN” yang sering menggunakan formalin dan boraks
0%
4c
Masyarakat Kota Depok yang menegetahui bahwa “INDUSTRI” yang sering menggunakan formalin dan boraks
5%
5a
Masyarakat Kota Depok yang mengetahui cara pedagang yang menggunakan Formalin dan Boraks
90%
5b
Masyarakat Kota Depok yang tidak mengetahui cara pedagang yang menggunakan Formalin dan Boraks
10%
6a
Masyarakat Kota Depok yang tidak pernah menggunakan Formalin dan Boraks
0%
6b
Masyarakat Kota Depok yang tidak pernah menggunakan Formalin dan Boraks
100%
7a
Masyarakat Kota Depok yang menegtahui makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks yaitu ”BAKSO”
45%
7b
Masyarakat Kota Depok yang menegtahui makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks yaitu “KERUPUK”
5%
7c
Masyarakat Kota Depok yang menegtahui makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks yaitu “MIE”
10%
7d
Masyarakat Kota Depok yang menegtahui makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks yaitu “TAHU”
40%
8
Masyarakat Kota Depok yang tidak setuju denga penggunaan Formalin dan Boraks
100%

Dari data diatas dapat diperoleh informasi yaitu:
1.    100% responden mengetahui Formalin.
2.     90% responden mengetahui Boraks, sisanya 10% tidak menegtahui Boraks.
3. 25% responden mengetahui Formalin digunakan untuk makanan, 75% responden mengetahui Formalin digunakan untuk mayat.
4.   95% respondeng menyatakan pedaganglah yang sering menggunakan Formalin dan Boraks dan 5% responden menyatakan industri sering menggunakan Formalin dan Boraks.
5.  90% responden mengetahui cara pedagang menggunakan Formalin dan Boraks, sisanya 10% responden tidak mengetahui.
6.    100% responden menyatakan tidak pernah menggunakan Formalin dan Boraks.
7.  45% Makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks”Bakso”, 5% Makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks ”Kerupuk”, 10% Makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks ”Mie” , 40% Makanan yang banyak menggunakan Formalin dan Boraks”Tahu”.
8.     100% Yang tidak setuju denga penggunaan Formalin dan Boraks.


BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti. Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.

3.2  Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1.    Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.
2.    Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undang mengenai penggunaan boraks dan formalin.
3.    Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya mengandung bahan formalin maupun boraks. Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembelian.
4.    Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA