Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang
pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana
pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi
untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa
estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.
Berikut ini adalah
sebuah contoh perhitungan keuntungan berdasarkan asumsi harga jual ke konsumen
yang selama ini sudah berlaku di masyarakat di beberapa wilayah :
Misalkan anda pesan
boneka kepada kami 80 pcs boneka yang terdiri dari :
Teddy bear super
jumbo @ 30 pcs x Rp 115.000 = Rp 3.450.000
Minie
mouse
@ 20 pcs x Rp 95.000 = Rp 1.900.000
Doraemon
@ 15 pcs
x Rp 95.000 = Rp 1.425.000
Kelinci
Jumbo @15
pcs x Rp 75.000 = Rp 1.125.000 +
Sub
Total
Rp 7.900.000
Ongkos
Kirim (asumsi)
Rp 500.000 +
Total Modal Rp 8.400.000
Perkiraan / asumsi
keuntungan yang di peroleh berdasar harga jual ke konsumen yang sudah umum di
masyarakat :
** Catatan
harga di luar pulau jawa biasanya lebih tinggi **
Teddy bear super
jumbo @ 30 pcs x Rp 180.000 = Rp 5.400.000
Minie
mouse
@ 20 pcs x Rp 150.000 = Rp 3.000.000
Doraemon
@ 15 pcs
x Rp 150.000 = Rp 2.250.000
Kelinci
Jumbo @15
pcs x Rp 130.000 = Rp 1.950.000 +
Total Hasil
Penjualan Rp 12.600.000
Jadi keuntungan yang
dapat anda peroleh dari asumsi perhitungan di atas yaitu :
Total Hasil
Penjualan - Total Modal = Laba / keuntungan
(
Rp 12.600.000 - Rp 8.400.000
= Rp 4.200.000 )
Sumber:
http://blogsnietha.blogspot.com/2013/06/pre-test-estimasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar