Minggu, 27 April 2014

Tiga Bahaya Di Balik Air Mineral Kemasan

Minum air mineral 8 gelas dalam sehari memang dianjurkan demi menjaga kesehatan. Namun ada baiknya jika kita tidak meminumnya dari air mineral kemasan. Mengapa? Dikutip detikHealth dari Fitbie, berikut bahaya air mineral dalam kemasan bagi kesehatan:


1. Buat Bibir Cepat Keriput
Dikutip dari Lookbeauty, saat meneguk air dari botol, bibir secara spontan akan mengerut untuk menyesuaikan dengan lebar lubang botol. Gerakan mengerut inilah yang bisa menyebabkan timbulnya garis-garis dan kerutan pada bibir. Jika terus menerus dibiasakan minum air dari botol, lipatan-lipatan akan terbentuk pada bibir secara permanen yang tampak seperti kerutan.  Ahli Dermatologi Dr. Marilyn Berzin, menjelaskan, efek bibir berkerut karena minum dari botol bisa sama buruknya dengan merokok. Marilyn juga mengatakan, kerutan di bibir akan permanen jika kebiasaan itu sering dilakukan selama lebih kurang dua tahun.

2. Bisa Memicu Obesitas
Zat kimia yang digunakan dalam membuat kemasan plastik, seringkali dikaitkan dengan risiko kanker dan bahkan diberi label zat beracun. Zat itu adalah bisphenol A (BPA), bahan kimia yang umum digunakan untuk membuat botol plastik. BPA merupakan endocrine disruptor yang dapat mempengaruhi aktivitas hormon normal di dalam tubuh.  Sebuah laporan yang diterbitkan pekan lalu menunjukkan bahwa BPA bisa 'menipu' tubuh untuk meningkatkan lebih banyak lemak. Selain itu, BPA juga dapat membuat bertambahnya produksi insulin (cara tubuh mengatur lemak dan karbohidrat). Jika terlalu banyak insulin, tubuh menjadi 'kebal' terhadap dampaknya, yaitu kenaikan berat badan dan diabetes tipe 2.

3. Mulut Galon Air Mengandung Bakteri
"Tisu yang diberikan ketika membeli air galon mengandung alkohol yang bisa digunakan untuk membunuh bakteri. Yang sebaiknya dilap itu mulutnya karena bagian itu yang masuk ke dalam dispenser dan bukan bagian badannya yang diberikan alkohol," ujar Prof Dr Ir Deddy Muchtadi dari Institut Pertanian Bogor, seperti yang dikutip dari detikhealth.

1 komentar: